CATATAN KEMATIAN
(by : akai ito)
Suatu hari abis ngenet
berdua, nonton beberapa episode Death Note…
Iwa : Teh, kan kalo shinigaminya Raito, Ryuuk ya, kalo Misa
siapa nama shinigaminya?
Ito : Siapa ya? Nggg… Miyuuk kali Wa. Pas masih idup nama
aslinya Miyuki gitu. Hehehe.
Iwa : Hehehehe… Bukan deh teh tapi kayaknya.
Ito :
(Sambil masih ketawa) Au’ ah Wa, lupa. Eh, ni yah, kalo nama shinigaminya Gufi
siapa hayo?
Kita : AHYUK!
#buat yang belom ngeh,
coba sering-sering baca Album Donal Bebek deh.
++++++++++
Shinigami (God of Death)
atau Dewa Kematian, istilah yang mulai akrab di perpustakaan pikiran seiring
marak disebut dalam komik-komik Jepun (manga). Salah satu personil jajaran para
Dewa dalam kepercayaan masyarakat Jepang. Kalo as muslim sih gak berlaku. Cukup
kita tahu bahwa JALDIHAN, Ajal di Tangan Tuhan. Yang kita gak pernah tau,
walaupun pengen banget tau itu KAJALDAT, Kapan Ajal Datang. Halah. Sedangkan
yang udah kita tau banget itu petugas pencabut nyawa, so pasti Malaikat Izrail.
Kebetulan gue sempet baca
manga Death Note vol.3, dimana Raito Yagami diawasi oleh kepolisian Jepang atas
instruksi L. Berita itupun sampai ke dunia para shinigami. Seorang shinigami di
akhirat (kalau nggak bisa dikatakan sebagai neraka atau yaa kamu bisa share-lah
itu sebenernya di mana. Yang jelas bukan
di dunia) menghampiri teman-temannya sesama shinigami yang lagi ngumpul maen
kartu, nanyain yang lagi terjadi di dunia manusia. Beuh, ada gitu di neraka
masih bisa maen kartu??? Juga misal pas di klip endingnya anime Rurouni Kenshin
(Samurai X) yang lagunya Bonnie Pink, “It’s Gonna Rain”, di situ digambarin
tokoh jahatnya yang bernama Shishio Makoto masih bisa tersenyum di neraka
dengan background tumpukan tengkorak sambil dipayungi oleh Ayumi, kekasihnya.
Atau seperti dalam novel
KOYASAN yang menceritakan seorang anak perempuan bernama Koyasan yang sangat
penakut. Tapi karena suatu peristiwa, ia malah akhirnya menjadi teman bagi para
hantu. Pengarang novel tersebut menggambarkan bahwa kematian hanya sebuah jalan
untuk pindah ke dunia abadi yang lebih menyenangkan. Gak ada perbedaan yang
berarti dengan semasa hidup (kecuali jam main ya!).
Ya, itulah beberapa hal
yang bisa dijajakan oleh para pemuja kebebasan, bahkan dalam karya-karya yang
dihasilkan. Ini condong kepada pemikiran sekuler, di mana agama dipisahkan dari
kehidupan. Bahwa kaum sekuler mempercayai Tuhan, iya. Tapi itu gak berarti kalo
mereka sudi make aturan Tuhan dalam berkehidupan. Dan pemikiran semacam ini
sudah banyak diadopsi juga oleh kaum muslim, termasuk dalam hal memandang
kematian dan apa yang akan terjadi sesudahnya.
Hal ini tentu sangat
berbahaya bagi orang yang bersangkutan maupun khalayak. Bayangkan, ketika
manusia sudah tidak lagi takut dengan peringatan Allah SWT, maka ia akan
condong pada perbuatan yang melanggar aturan. Padahal aturan berfungsi untuk
memanusiakan manusia. Jika manusia gak mengindahkan aturan ini, sudah pasti
kerusakan yang terjadi. Misal, interaksi dengan lawan jenis. Dalam Islam diatur
bahwa antara laki-laki dan perempuan itu terpisah. Interaksi yang berlaku hanya
yang urgent. Itupun dilarang hanya berdua, untuk perempuannya harus ditemani
muhrim. Ini berdasarkan sabda Nabi saw yang mengatakan bahwa tidaklah bersama
dua orang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim, kecuali yang ketiganya
adalah setan. Nah, when this rule gak dipatuhi, interaksi dilakuin semaunya,
maka gak heran yang terjadi adalah kerusakan moral. Dari individu, karena gak
ada sanksi tegas dari para penegak hukum dan pemerintah, merebak ke masyarakat.
Reputasi porn video maker pun disabet oleh para pelajar yang notabene masih
seumur jagung. Arisan bukan lagi monopoli ibu-ibu, tapi pelajar lelaki dari
Situbondo juga punya. Ah, bukan arisan panci, sprei atau peralatan rumah
tangga… Tapi arisan pelacur!
Barangkali ini efek
doktrin ampuh HIDUP CUMA SEKALI, JADI HARUS DINIKMATIN, yang pastinya
dikampanyekan betul oleh sekuleris tulen. Baik lewat opini maupun praktek
langsung. Demi menjaga hegemoni atas dunia dan kekayaannya. Taktik jitu untuk
menumbangkan rival terberat setelah komunisme runtuh: ISLAM. Mantan PM Inggris,
Gleed Stones pernah menyatakan: “Percuma
kita memerangi umat Islam. Kita tidak akan mampu menguasainya selama di dada
pemuda-pemuda Islam ini bertengger Al-Quran. Tugas kita sekarang adalah
mencabut Al-Quran dari hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka.
Minuman keras dan music lebih menghancurkan ummat Muhammad daripada seribu
meriam. Maka tanamkanlah dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan
seks.”
Lihai sekali. Setelah
berkali-kali berusaha memerangi umat Islam secara fisik tidak membuahkan
kemenangan, pemikiran pun diserang. Memerosotkan pemahaman umat Islam terhadap
agamanya, menjauhkannya dari benak-benak kaum Muslim, bahkan berusaha
menghilangkan sama sekali Islam dari muka bumi. Itu sebabnya penerapan
Peraturan Daerah yang bernuansa Islam banyak dicekal, dijegal untuk
dilaksanakan. Melanggar hak asasi katanya. Ya, prostitusi dianggap hak asasi,
nikah dini melanggar hak asasi. Yang haram, karena hak asasi, diperbolehkan.
Yang halal karena dianggap melanggar hak asasi, jadi haram dilaksanakan. Wow,
hebat betul manusia bisa bikin aturan sendiri dengan segala keterbatasannya
melebihi Allah Swt.! Sugee… Hasilnya, after suasana keimanan udah menipis,
bahkan sama sekali gak melingkupi umat Islam lagi, dengan mudah kehancuran
menyerang.
Ya, hidup emang cuma
sekali. Tapi bukankah yang sekali ini justru seharusnya dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya? Bukan dimanfaatkan buat senang-senang, tapi buat ngumpulin
bekal ke akhirat nanti. Karena sejatinya kematian adalah pintu gerbang menuju
hari penghisaban, hari pembalasan. Sedangkan dunia cuma persinggahan, bukan
tempat yang kekal abadi. Kalo mau ke neraka dengan sepaket siksa lengkap plus
azab, ya sok atuh kumpulkan bekal dosanya. Kalo mau ke surga dengan segala
kenikmatan di dalamnya, ya mari berbekal amal baik. Pilihan di tangan kita
sendiri kok. Nggak kayak apa yang digembar-gemborkan kaum sekuler: muda
foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Masuk surga gak gampang, coy! Mana
ada keberhasilan or kesenangan yang bisa diraih dengan mudah? Yaa kecuali semu,
sementara aja gitu.
Hmm… apa yang bisa kita
syukuri adalah bahwa cahaya Islam terlalu terang untuk ditutupi oleh siapapun.
Sehingga di tengah arus kebebasan yang super duper keblinger ini, masih ada beberapa
gelintir manusia yang sadar akan kebenaran. Manusia –manusia yang menancap kuat
keimanannya, yang sangat bisa jadi mudah mengalir air matanya sama seperti
halnya generasi pendahulu kita, Umar ibn Khaththab, ketika melihat ukiran di
cincin yang ia kenakan yang sengaja ia ukir: CUKUPLAH KEMATIAN SEBAGAI
PERINGATAN BAGIMU, WAHAI UMAR! []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar