Jumat, 28 Oktober 2016

Aku Dan Dunia Fiksi

 Selama ini Aku sering dikenal sebagai penulis opini, itu wajar... karena memang Aku ingin menyebarkan opini Islam via tulisan. Agar Islam menjadi satu-satunya panduan pemikiran, perasaan dan peraturan masyarakat. Namun sejarah kepenulisanku tak bisa lepas dari tulisan fiksi.

Tulisan pertamaku adalah cerpen yang kubuat di mesin ketik tua milik Alm. bapakku. Dan itu kutulis pada saat kelas 3 SD. Sayangnya Aku lupa, apa isi cerpennya :D

Saat menjabat sebagai redaksi buletin Remaja Musholla di SMA 1 Pasuruan pun, Aku memilih membidangi Kolom Cerpen... which is fiction story.

Kuakui daya imajinasiku cukup tinggi, melambung jauh ke awan.... hahaha, mulai lebay deh. Hingga kemudian Aku mengenal jenis tulisan lain, yaaa....tulisan opini.

Susah nggak sih, menjadi penulis cerita fiksi sekaligus penulis opini? wahhh... kalo nanya ke yang masih 'pemula' seperti Aku ya pasti jawabannya susah. Bahkan sempat kesulitan menulis opini karena saat itu imajinasiku sedang melayang tinggi.

Namun meminjam pesan guru menulisku, writing is about practising. Menulis itu kuncinya di praktik yang terus-menerus. Menulis opini dan fiksi, hingga suatu saat bisa mengendalikan, kapan waktunya ngayal kapan waktunya back to the real world :D

Kuncinya, sebagai muslim kita kudhu jaga batasan menulis cerita fiksi. Nggak boleh membangkitkan syahwat, kudhu bermanfaat bukan malah mengumbar kesia-siaan, ada ibroh yang bisa diambil, mengandung unsur dakwah. Wallahu a'lam

#Menuju_launching_pengantin_belia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar