Senin, 20 Mei 2013

Sandal Baru dari Suami

Sepulang dari pasar siang itu, suamiku senyam-senyum sambil menyodorkan bungkusan plastik berwarna hitam. Kuraih plastik itu sambil bertanya-tanya, wow...sepasang sandal 'crocs' warna merah hati (jangan lupa...ada tanda kutipnya lhooo). Anak-anak yang sudah memegang sandal senada langsung heboh..."Wah...sandal ummi warnanya merah!" Kuhadiahi suamiku dengan senyum terindah dan ucapan terimakasih.

Lantas aku teringat komentar teman-temanku keesokan harinya, mereka sibuk menggodaku setelah mendengar cerita si sulung tentang sandal itu. "Mi...Mi! Bu Maya dikasih sandal sama suaminya, lho..." teriak temanku pada y lain.


Hmm... sandal, hanya sepasang sandal 'crocs' (kuingatkan lagi, ada tanda kutipnya). Berapa sih harganya? Memang jika dilihat harganya, barang itu tak seberapa. bahkan aku sempat heran, kenapa teman-temanku pada heboh, toh itu hanya sepasang sandal yang tidak bernilai secara rupiah, Oh ya...beberapa bulan sebelumnya temanku mengeluh karena suaminya tak pernah memberi hadiah apa-apa, meskipun hanya sepasang sandal. Ternyata ada makna terdalam di sana, sandal itu HADIAH dari suamiku. Tak banyak suami seperti dia, yang masih ingat membelikan sandal buat sang istri saat berbelanja di pasar.


Subhanalloh... yang membuat sandal itu berarti adalah, karena itu pemberian suamiku, karena itu wujud perhatian dan kasih sayang seseorang kepada belahan jiwanya.

Pelajaran lain yang kudapat saat itu :

Banyak istri yang tidak dapat menghargai pemberian suaminya, entah itu karena tidak sesuai selera atau merasa tidak membutuhkan barang tersebut. sehingga, jangankan tersenyum... yang ada dia malah pasang tampang cemberut dan parahnya bisa sampai mengeluarkan komentar yang tidak menyenangkan. Haduhhh... Kasihan sang suami yang telah berniat baik untuk memberi kejutan bagi orang yang dicintainya. alih-alih mempererat hubungan, yang ada malah sang suami tersinggung dan pecah perang dunia ketiga :(







Jadi ingat ceramah (alm) KH.Zainudin MZ, salah satu bohong yang dianjurkan adalah bohongnya istri/suami untuk menyenangkan hati pasangannya. Yupz, betul banget...
bayangkan jika kita dalam posisi sang suami, sudah capek-capek mencarikan hadiah untuk kita, bahkan mungkin beliau harus merogoh koceknya lebih dalam untuk menyenangkan hati istrinya. Eeh... bukannya diterima dengan baik, malah diomelin... SUNGGUH TERLALU.

So, sebelum kita sibuk koar-koar berempati terhadap orang lain, sebaiknya kita juga belajar untuk lebih berempati terhadap suami kita. Wallahu a'lam


nb : image-nya hanya sebagai pendukung cerita, bukan foto asli dari sandalku itu :)



4 komentar:

  1. lah sebenarnya dirimu suka gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kasih tau nggak yaaa??? hihihi... y jelas sandal itu sekarang selalu menghiasi kakiku kemanapun aku pergi ;)

      Hapus
  2. So sweet... Kalo dapet hadiah dari suami, meleleh rasanya langsung deh nyanyi... Ternyataaa aku makin cintaaa...cinta sama kamu...

    hehehe.. salam kenal ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, mbak. banyak hal2 y sepele tapi klo kita syukuri malah akan semakin banyak hikmah y kita dapatkan, salah satunya adalah...semakin bertambah rasa cinta kepada suami :)

      salam kenal juga :)

      Hapus