Selasa, 11 April 2017

Kotak Yang Dinantikan

Kok tiba-tiba jadi ingat masa kecil, ya? Saat Mama pulang arisan atau pengajian, saya dan kakak-kakak dengan girang menyambutnya. Menyambut Mama? Aha.... sebenarnya kami sibuk menyambut buah tangannya, ya.... sebuah kotak snack. 


Tak jarang kami berebut meraih kotak itu, berebut membuka dan mengincar jajan kegemaran. Yang terlambat, terpaksa rela mendapatkan jajan yang tertinggal di kotak. Kalau tak suka? Ahaha... menangis lah senjata andalannya.

Tapi Mama selalu punya cara ampuh agar semua anaknya bahagia. Beliau ambil pisau dan memotong semua jajan menjadi dua, atau...jika kami berempat mengincar jajan yang sama, dipotonglah jajan itu menjadi empat. Kecil memang, tapi ada rasa puas di sana.

Ahh... rupanya kebiasaan menanti kotak snack menjadi turun-temurun. Saya rasa setiap anak di dunia pasti memiliki kebiasaan itu, Anda juga kah? Jangan-jangan.... saat inipun kita masih suka begitu, antusias menyambut kepulangan suami dari pengajian warga dan berharap kotak snacknya :D

Keempat puteriku selalu antusias menyambut kepulangan Mbah Uti dari pertemuan apapun, dan mata mereka sibuk mengamati tangan Mbah Uti yang membuka tas tangan hingga keluarlah kotak yang dinanti.

Mata mereka berbinar, ada sensasi penasaran dan kebahagiaan di sana. Meski toh akhirnya mereka tak mendapat jajanan yang disukai, namun tak pernah jera menanti kotak itu. 

Benar juga, bahagia itu sederhana, ya! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar