Sabtu, 13 Juli 2013

Mom and Khilafah

Muktamar Khilafah tlah berlalu, berakhir pada tanggal 02 Juni 2013 di Jakarta. Di hati ini bercampur rasa  lega karena acara berlangsung lancar tanpa hambatan berarti, dan penuh harap bahwa ummat akan semakin dekat dengan syari'ah dan merindukan Khilafah.

Sebagian besar peserta wanita adalah ibu-ibu, meski demikian masih cukup banyak para ibu yang belum mengenal Khilafah. Bahkan seorang ibu jamaah MT yang saya ajak bercerita seru tentang keluguannya saat mengikuti seruan "Muslim Turiid Khilafah Islamiyyah", yaa...dia merasa itu sesuatu yang lucu karena asing di telinganya. Tak apa-apa... semoga momen itu memacu semangatnya untuk semakin mengenal dan bahkan menjadi salah seorang pejuangnya.

Mari Ibu-ibu, kita kenali KHILAFAH lebih dekat...  

yuk kita mulai dulu dari : Apa itu Khilafah? kan judulnya Muktamar Khilafah tuh... Khilafah adalah kepemimpinan umum yang menerapkan aturan Alloh (baca : syari'at Islam) secara sempurna untuk seluruh kaum muslimin dan bertanggungjawab menyebarkan risalah Islam ke seluruh dunia.

Apa bisa kaum muslimin di seluruh dunia dipersatukan? kan kita terpencar-pencar nih... ada yang di Indonesia, Malaysia, Amerika, Mesir, dll. -->> ya bisa... karena sudah ada buktinya, sudah pernah terjadi sejak didirikannya Negara Islam di Madinah oleh Rasulullah SAW, dilanjutkan oleh kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, lalu para khaliffah yang banyak hingga runtuhnya pada tahun 1924. Khilafah menaungi hampir 2/3 belahan dunia, bahkan yang jadi warganya bukan hanya muslim, tapi juga non muslim yang dijamin hak-haknya oleh Khalifah.

Imam Qarafi, seorang ulama salaf merangkum tanggung jawab Khalifah terhadap kaum dzimmi: “Adalah kewajiban seluruh kaum Muslim terhadap orang-orang dzimmi untuk melindungi mereka yang lemah, memenuhi kebutuhan mereka yang miskin, memberi makan yang lapar, memberikan pakaian, menegur mereka dengan santun, dan bahkan menoleransi kesalahan mereka bahkan jika itu berasal dari tetangganya, walaupun tangan kaum Muslim sebetulnya berada di atas (karena faktanya itu adalah Negara Islam). Kaum Muslim juga harus menasehati mereka dalam urusannya dan melindungi mereka dari ancaman siapa saja yang berupaya menyakiti mereka atau keluarganya, mencuri harta kekayaannya, atau melanggar hak-haknya.” (http://hizbut-tahrir.or.id/2010/11/18/apa-itu-khilafah/

Lalu apa pentingnya buat kita yang udah ibu-ibu ini?  yaaa...penting sekali. Saya yakin ibu-ibu ingat akan ayat Alloh Subhanahu wata'ala :


"Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semuanya kedalam Islam secara kaffah, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya dia itu musuh yang nyata bagimu."
(Qs. al-Baqarah 2:208)
 

mau itu ibu-ibu, bapak-bapak, nenek-nenek sekalipun, selama dia muslim maka ia berkewajiban untuk berislam secara menyeluruh. melaksanakan ketaatan kepada Alloh dalam seluruh kehidupannya, gak cuma ibadah ritual aja. Tapi cara berpakaian, bermasyarakat, berekonomi (nabung, jual-beli), berpendidikan (mendidik anak, nyari sekolah buat anak, dll), bernegara (gimana cara ngatur negara) juga kudhu terikat dengan aturan Alloh.

Nah...tanpa adanya Khilafah kita ga bisa kaffah dalam berislam. Ya...kita bisa rasakan susahnya mendidik anak, sudah dididik bener-bener untuk jadi anak sholeh di rumah, eeh...tontonan di teve masih saja mengumbar pornografi dan kekerasan. Mau protes ke mana? KPI? Menkominfo? semua pihak saling lempar tanggungjawab.

Apalagi kalo bicara soal pendidikan formal. Anak bangsa dijadikan kelinci percobaan dari kurikulum yang berganti-ganti dan ujian yang tak jelas ujung-pangkalnya. Sementara tujuan dari sekolah juga semakin tak jelas (katanya sih...membentuk manusia yang ber-imtaq dan iptek...). Biaya mahal, rakyat miskin semakin susah menjadi pintar. Seakan-akan pendidikan itu bukanlah kebutuhan vital, melainkan prestise semata :(

Trus urusan dapur, ternyata nyambung juga lho, Bu... dengan Khilafah. Setiap menjelang Ramadhan dan lebaran, harga sembako dan berbagai bahan makanan melambung tinggi, setelah sebelumnya kita dibikin kelenger dengan naiknya harga BBM. Hal ini karena kebijakan ekonomi pemerintah yang tidak Islami... tidak pro ibu-ibu..., jadi mana peduli kalo keputusan yang dibuat itu menyenangkan ato malah nyusahin dapur kita :(

Soal rasa aman? siapa sih bu, yang ga pengen bisa keluyuran eh...maksudnya keluar rumah tanpa rasa was-was? kalo sekarang kan, setiap kita pergi yang ada di benak kita, gimana nanti di jalan PLUS gimana dengan keamanan barang-barang yang ditinggalkan? karena kriminalitas yang sudah sedemikian membudaya membuat kita jadi serba takut, istilah kerennya PARNO.

Pendek kata, sistem aturan saat ini membuat negara abai akan nasib rakyatnya. Slogan-slogan yang menggambarkan hal ini sudah sangat banyak, seperti "orang miskin dilarang sekolah", "orang miskin dilarang sakit", "kalo ga bisa beli bensin ya jalan kaki aja", wah...kalo dilanjutkan bisa jadi "kalo ga bisa beli makanan yaa...mati aja"

Karena apa ibu-ibu? semua ini karena aturan yang dipake bukanlah aturan yang sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia... aturan yang dipake bukan dari Alloh yang menciptakan kita. Ibaratnya kita mau ngoperasiin blender pake buku panduan mesin cuci... wadow, ga nyambung jek :D

Dengan bekal keimanan kita kepada Alloh, keyakinan bahwa Alloh adalah Dzat yang paling memahami hakikat manusia... maka sudah sepatutnyalah kita relakan diri untuk diatur dengan syari'at-Nya, yaitu dengan syari'at Islam. Dan Islam punya satu sistem yang khas sebagai pelaksana syari'at Alloh, yaitu sistem Khilafah..., bukan dengan kerajaan atau republik atau negara serikat atau demokrasi, begitcuuu :)

wallahu a'lam...

Monggo bu-ibu, barangkali ada yang mau sharing pendapat? asal disampaikan dengan cara yang sopan dan kata-kata yang baik, yhaaa^^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar